SETIAP GAMBAR SELALU PUNYA CERITA

Jika anda telah membaca novel atau nonton film “Sang Pemimpi” maka anda pasti ingat dengan kata-kata dari Pak guru Balia (yang diperankan oleh Nugie di Film) Berikut saya cuplik kata-kata pemicu semangat kepada murid-muridnya.

"What we do in life ..." kata Pak Balia teatrikal, "...echoes in eternity...!! Setiap peristiwa di jagat raya ini adalahpotongan-potongan mozaik. Terserak di sana sini, tersebar dalam rentang waktu dan ruang-ruang. Namun, perlahan-lahan ia akan bersatu membentuk sosok seperti montase Antoni Gaudi. Mozaik-mozaik itu akan membangun siapa dirimu dewasa nanti. Lalu apa pun
yang kaukerjakan dalam hidup ini, akan bergema dalam keabadian ....

"Maka berkelanalah di atas muka bumi ini untuk menemukan mozaikmu!"
Matahari sore kuning tua berkilat di mata cokelat Pak Balia. Sinarnya yang terang tapi lembut menghalau sisa-sisa siang. Di lapangan sekolah kami duduk rapat rapat merubungnya. Terpesona akan kata-katanya. Kami lena dibelai ujung-ujung putih perdu kapas yang bergelombang
ditiup sepoi angin bak buih lautan, lena disihir kalimah-kalimah sastrawi guru kami ini. Dan tak dinyana, apa yang dikatakan dan diperlihatkan Pak Balia berikut ini bak batu safir yang terhunjam ke hatiku dan Arai, membuat hati kami membiru karena kilaunya. Menahbiskan
mimpi-mimpi yang muskil bagi kami.

"Jelajahi kemegahan Eropa sampai ke Afrika yang eksotis. Temukan berliannya budaya sampai ke Prancis. Langkahkan kakimu di atas altar suci almamater terhebat tiada tara: Sorbonne. Ikuti jejak-jejak Sartre, Louis Pasteur, Montesquieu, Voltaire. Di sanalah orang belajar science, sastra, dan seni hingga mengubah peradaban...."

Tiba-tiba saya menjadi teringat dengan satu kata itu”SORBONNE”. Hal ini membuat rasa ingin tahuku muncul mumpung ada di Paris. Dengan bekal google map dan jalan-jalan lintasan metro saya coba mencari tempat ini, kapan lagi mewujudkan kata-kata Pak Balia he3x…Pada akhirnya sampailah saya di universitas terkenal ini.

Nama Sorbonne (La Sorbonne) yang umum digunakan untuk merujuk pada Universitas Paris bersejarah di Paris, Prancis (Namanya sekarang adalah Universitas Paris) . Pada awalnya namanya berasal dari kata Collège de Sorbonne, yang didirikan pada 1253 oleh Robert de Sorbon sebagai salah satu perguruan tinggi penting pertama dari Abad Pertengahan Universitas Paris. Collège de Sorbonne mendapat tekanan selama revolusi Perancis, dibuka kembali oleh Napoleon pada tahun 1808 dan akhirnya ditutup pada tahun 1882. Ini hanya salah satu dari banyak perguruan tinggi dari Universitas Paris yang ada sampai revolusi Perancis.

Pada tahun 1970, Universitas Paris dibagi menjadi tiga belas universitas yang berbeda. Universitas-universitas tersebut masih berdiri di bawah pengelolaan Rektorat umum - yang Rektorat Paris - dengan kantor di Sorbonne. Empat dari universitas-universitas tersebut saat ini termasuk nama "Sorbonne" di nama mereka atau berafiliasi dengan Sorbonne:

Universitas Pantheon-Sorbonne (Paris I), yang juga rumah observatorium dari Sorbonne; Baru Universitas Sorbonne (Paris III); Universitas Paris-Sorbonne (Paris IV);
Paris Descartes Universitas: Fakultas Humaniora dan Ilmu Sosial - Sorbonne (Paris V).

Keempat perguruan tinggi umum Mempertahankan fasilitas di bangunan bersejarah dari Sorbonne. Juga bangunan rumah-rumah yang Rektorat Paris, Ecole Nationale des Chartes, Ecole Pratique des Hautes Etudes, Peradaban Perancis kursus di Sorbonne dan Perpustakaan Sorbonne.

Hari ini kata Sorbonne tidak lagi merujuk ke Universitas Paris, tapi ke bangunan bersejarah yang terletak di Latin Quarter di arondisemen ke-5 Paris.

Jika ingin mereformulasi kata-kata seperti yang di pesankan pak Balia, Saya berharap semoga catatan perjalanan ini di baca anak-anakku, “Nak bapak sudah sampai di pelatarannya semoga engkau bisa masuk ke dalamnya”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: